Dunia hobi memang ternyata memiliki makna dan rasa yang kuat dan dalam hal ini tak terkecuali dalam hal hobi burung. Beberapa istilah populer yang sering terdengar di kalangan penghobiis kenari ternyata mampu membuat mind set sendiri dimana akan merujuk ke suatu hal yang belum tentu objektif. Kali ini ada satu istilah tersebut yang sudah sangat populer khususnya di seputar kalangan penghobiis burung kenari, yaitu kata glender.
Ilustrasi |
Dalam perkembangannya lidah Jawa sering menyebutnya sebagai mblendher atau ngglendher, lantas bagaimana menjelaskan fenomena glender/blender tersebut? Secara luas penghobiis burung kenari akan mendefinisikan istilah tersebut sebagai nyanyian burung kenari berlagu "isian" ditambah dengan nyanyian asli kenari. Namun secara lebih sempit istilah blender/glender ini ternyata lebih kepada tujuan menyelaraskan variasi lagu kenari sesuai yang diinginkan.
Full Isian Atau Blender?
Asumsi yang sudah melekat adalah bahwa full isian akan terlihat lebih mewah dan mentereng, namun apakah benar? Sedangkan burung kenari berlagu blender/glender terkesan lebih kurang greget, apakah benar? yang perlu dipahami dari hal ini adalah sebenarnya mengenai orientasi pemasternya masing-masing. Secara detail maka si pemaster sebenarnya akan memahami proses pemasteran dari awal hingga ke bagian tengah dan berikut tahap akhirnya. Logikanya adalah setiap pemaster akan berusaha untuk membuat nyanyian burung kenari menjadi sevariatif mungkin, sekeras mungkin dan serutin mungkin untuk bernyanyi namun ke 3 hal tersebut ternyata butuh proses dan tidak sekali jadi.
Sebagai contoh adalah burung kenari berumur 6 bulan yang menyanyikan lagu full blackthroat, oleh si pemaster tersebut dirasa kurang variatif dan memilih melanjutkan dengan mengisikan suara ciblek dan prenjak sebagai penambah greget. Ternyata istilah blender/glender dipakai dalam contoh tersebut dimana tema pemasteran tahap awal dilanjutkan dengan tema pemasteran tahap berikutnya sesuai dengan keinginan si pemaster bahkan beberapa pemaster juga secara sengaja mengisikan lagu kenari standar dalam mendidik kenari jagoannya dengan metode-metode tertentu.
Menarget Event Lomba
Tentu saja tujuan pemasteran bukan semata-mata untuk klangenan saja namun juga nantinya sebagai studi pada event lomba. Beberapa penghobiis sering mengandaikan bahwa full isian akan lebih bagus ketimbang terdapat variasi lagu kenarinya namun asumsi ini sebenarnya harus didasarkan kepada nyanyian burungnya sendiri. Pada dasarnya beberapa event lomba sebenarnya tidak menjamin bahwa kenari full isian akan menang melawan kenari isian blender ataupun bahkan kenari standar, yang menjadi pertimbangan juri adalah komposisi dari semua aspek burung yang akan dilombakan dimana meliputi variasi lagu, volume, panjang lagu, gaya, dan lain-lain. Berawal dari inilah sebenarnya bahwa kita tidak perlu takut mendapatkan kenari isian kita yang blender akan kalah dengan kenari full isian walau dalam perjalanannya harus tetap dalam porsi yang diinginkan.
The original article was written by Mtl Canary
Blog: Beternak Kenari
Salam kenari Indonsia, Mau bertanya kenapa sekarang tidak ada spesifikasi lomba antara kenari isian dan kenari standart. Padahal dulu PBI mengadakan ? Dan kenapa PBI tidak membuat kelas kenari seperti diluar negeri ( dari segi suara, warna dan bentuk atau varian kenari baru hasil persilangan yang belum ada).
ReplyDeleteMisalkan pak, ini terjadi potensi kita Indonesia dengan jumlah peternak "MUNGKIN PALING BANYAK DIDUNIA UNTUK BURUNG KENARI" akan menghasilkan sesuatu kebanggaan peternak dan pecinta kenari.
Maaf ya, hanya masukan saja. Semoga berguna.
Salam, kenari Indonesia
Widi Admoko
(JBF)
@Widi Admoko: mengenai itu bisa langsung tanya ke pihak PBI aja...hehehe. Terimakasih untuk masukannya, barangkali suatu saat nanti akan terwujud seperti harapan bapak karena untuk menyelenggarakan event kontes seperti di luar negeri saya rasa membutuhkan materi lomba (baik kualitas dan kuantitas) dan penilai yang sesuai dengan kontes tersebut. Salam
ReplyDelete