Sudah lama
burung kenari berkembang dan memenuhi pasar burung di Indonesia. Hingga saat
ini kenari tidak kehilangan tajinya dan masih mampu memenuhi kebutuhan orang
untuk hobi memelihara burung. Lantas bagaimana nasib burung kenari di tahun
2014 ini dan untuk masa-masa yang akan datang?
Ada 2 sumber
utama perkembangan burung kenari di Indonesia pada umumnya, yaitu pertama dari
hasil mengembangkan melalui peternakan/riset dan yang kedua adalah dari
kegiatan import burung kenari. Dalam perkembangannya kegiatan-kegiatan tersebut
didorong oleh beberapa faktor yaitu antara lain: bisnis, hobi, dan hasrat
memajukan kualitas burung kenari itu sendiri. 3 faktor tersebut ternyata dapat
berjalan bersamaan yang tentu saja dalam kenyataannya akan dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri, ilmu pengetahuan serta daya dorong/rasa
ketertarikan terhadap burung kenari.
Kondisi
masyarakat yang semakin cerdas dari tahun ke tahun juga turut mempengaruhi
selera dan kecenderungan terhadap dunia burung kenari. Bagaimana orang memilih
materi kenari yang dirasa pas dengan “kantong” mereka, keadaan ruang ternak
mereka serta kemampuan mereka untuk mengembangkan/ternak kenari menjadi unsur
yang vital. Dalam kasus sehari-hari banyak peminat burung kenari sudah mulai
mengesampingkan kuantitas ketimbang kualitas dimana lebih mending memelihara 1
ekor kenari yang dirasa bagus daripada 10 ekor dengan kondisi yang tidak jelas.
Timbulnya Persaingan Dan Kompetitor
Sejauh ini ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan burung kenari di Indonesia,
yaitu: peternakan, kompetisi lomba serta kegiatan import. Ke tiga faktor
tersebut pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan dari sirkulasi kenari yang akan
mempengaruhi jumlah dan mutu yang ada di pasaran. Bagaimana cara ke 3 faktor
tersebut mempengaruhi perkembangan kenari di masyarakat?
1.
Peternakan
Kenyataannya ketersediaan burung kenari di Indonesia
sangat bergantung dengan peternak. Secara ekonomi para peternak mendapatkan
untung dari jumlah produksi yang mereka hasilkan yang tentu saja pada akhirnya
akan dipengaruhi oleh kualitas dari produk tersebut. Dengan kegiatan beternak
akan mampu memunculkan jumlah dan mutu yang ada di pasaran, serta uniknya adalah
mampu membentuk selera baru. Saat ini para peternak berlomba-lomba untuk
menciptakan jenis dengan kualitas yang baik, harapannya adalah agar mutu yang
dihasilkan mampu bersaing dengan kualitas yang dihasilkan oleh peternak
lainnya.
2.
Lomba
Kegiatan hobi yang kerap mendatangkan keuntungan
ekonomi ini juga mempunyai peranan dalam menciptakan suatu arah dan tren dalam
orientasi memelihara kenari. Seorang pelomba akan berusaha menciptakan suatu
burung kenari yang mempunyai lagu merdu dan berpenampilan bagus sehingga dalam
kenyataannya kualitas dari seekor burung diharapkan akan “terbongkar”
sepenuhnya di tangan pemaster/pelomba. Seperti biasa, burung jawara akan
mendapatkan predikat dan secara tidak langsung mampu mempengaruhi tren berikutnya
bagi para calon jawara lainnya.
3.
Import
Kegiatan ini dideskripsikan sebagai usaha untuk
mendatangkan burung kenari dari negara lain. Biasanya jenis-jenis kenari yang
di import adalah jenis kenari yang masih belum banyak/berhasil dikembangkan di
Indonesia. Kegiatan ini juga mempengaruhi dunia perkenarian di Indonesia dimana
harga kenari import mampu mempengaruhi harga pasaran kenari yang dihasilkan
oleh peternak. Dalam beberapa kasus harga kenari import juga mampu membelenggu
gerak peternak lokal, namun dalam beberapa kasus lainnya harga kenari yang
dihasilkan oleh peternak lokal mampu terangkat. Satu peran utama dalam kegiatan
import ini adalah: menyediakan kenari jenis baru serta ketersediaan jumlah
kenari dalam menciptakan orientasi peternakan.
Masih
Belum Klimaks
Kondisi dunia peternakan kenari yang saya
amati hingga saat ini (2014) dapat dikatakan masih dalam taraf untuk berjalan mencapai
level puncak. Artinya adalah dalam segmen kualitas, kuantitas serta harga masih
dapat dikatakan belum stabil. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang
mungkin sangat banyak untuk dituliskan satu persatu namun ada beberapa hal
pokok, diantaranya adalah: selera pasar yang terus berubah, serta orientasi pengembangan
dari jenis kenari tertentu yang tidak sejalan dengan pakemnya. Dengan begitu
apa yang saya amati bahwa arah dari perkembangan dunia kenari di Indonesia
adalah menciptakan nuansa baru yang artinya banyak membutuhkan waktu panjang
untuk mencari “penganut”nya.
"Bisa dikatakan bagi beberapa orang yang sedang/akan menekuni bisnis/hobi kenari ini maka masih mempunyai masa kini dan masa depan yang baik"
![]() |
ILUSTRASI |
"Bisa dikatakan bagi beberapa orang yang sedang/akan menekuni bisnis/hobi kenari ini maka masih mempunyai masa kini dan masa depan yang baik"
Jika suatu saat nanti dunia perkenarian sudah mencapai klimaksnya adalah maka tidak ada istilah big size, kepala mbarong atau kaki jinggring sekalipun. Para peternak akan menciptakan suatu jenis dengan kriteria-kriteria baku yang akan diciptakan sebaik-baiknya dengan harga yang semurah-murahnya dengan jumlah produksi yang tidak kurang. Dalam situasi klimaks ini kualitas tidak akan lagi mendominasi seperti sebelumnya,satu hal yang juga dibutuhkan adalah INOVASI.
Ditulis asli oleh: Blog Beternak Kenari------->oneven17.blogspot.com
Semoga terus jaya kenari Indonesia
ReplyDeletePemula mas bro...f1xaf hasilnya apa mas bro?trims
ReplyDeletesilahkan baca artikel saya yg lainnya, sudah saya tulis di sana
Deletepemasaran di jawabarat masih tinggi gan
ReplyDeletekalo darei daerah jawa gimana ?
di Jawa mana yg dimaksud?
DeleteAF Super jika badanya gede ,,,Tapi kl badanya lebih gede dikit dari loper = AF
ReplyDeleteSesama kenarimania, monggo kunjungi blog ini juga:
ReplyDeletehttp://gillkenari.blogspot.com/
saya newbie nih om..orientasi saya skrang lebih pada jumlah, karena saya hnya pnya lokalan aja.hehe
ReplyDeleteya lokalan bukan berarti mengabaikan kualitas kan Om? :)
DeleteAyo dong Om update lagi tulisannya, ditunggu
ReplyDeletediusahakan, terimakasih
Deletebisa gak ya indonesia eksport kenari??
ReplyDeletebisa, asal............ (nah itu bisa satu minggu jelasinnya) hehe
DeleteWah semoga kenari tetep eksis...
ReplyDeletehttp://ternakparkitindonesia.blogspot.com/
harga d lampung kenari ancur om.saya mulai ternak dr thun 2010.an d tahun 2013 kenari makin langka harga melambung tinggi,
ReplyDeleteand sekarng d tahun 2014 harga mulai kembali lg ke tahun 2014.
kabr2 nya..yg buat anjlok kenari d lampung, karna burung kenari asal bandung dan sekitarnya tumpah dan banting harga.
kami penangkar d lampung garuk2 kepala sekarang.mau gk mau menyesuaikan harga sama seperti mereka. :.(
Begini, sebenernya turunnya harga pasaran dialami oleh semua jenis kenari namun anjloknya harga tersebut tidak dialami oleh semua jenis kenari. Misal jenis yorkshire pada umumnya turun namun tidak anjlok sedangkan lokal hampir di semua daerah anjlok. Mengapa bisa demikian? karena jumlah di sebagian besar daerah kenari lokal terlalu banyak sedangkan animonya sedikit.
DeleteTerlepas dari itu beternak kenari masih menjanjikan, pasang surut adalah wajar. Namun selama kondisi/atmosfer peternakan dan kegiatan lainnya khususnya kenari dalam waktu kedepan masih seperti ini-ini saja maka bisa menjadi kekhawatiran kita bersama.
Delete